Jumat, 02 Januari 2009
Hanya Mengeja Cinta di DasarMu 2
Sekian lama
Tertatih-tatih meniti cinta tertinggi untuk Yang Maha Tinggi
Terbata-bata mengeja kasih untuk sepasang Matahari,
Dan benar-benar terseok menapaki tangga kedewasaan berarti
Ambisi dan obsesi semakin menjadi
Membuat logika terus bermain tanpa hati
Selalu menghiba keadilan Sang Rabbi ,
seakan tak pernah terpecahkan oleh hati nurani
Sekian lama
Angin, badai, terik dan sunyi menghampiri
Terombang-ambing dalam kenyataan tak berarti
Jalan terjal membuat semakin banyak persimpangan
yang menuntut untuk sebuah keputusan
Sekian lama
Mencoba menjawab panggilan asa,
Berliter keringat dan air mata tercurah, hanya untuk sang asa
Kemenangan-kemenangan semu semakin menggoda,
hingga cinta benar-benar lenyap tak bersisa
Dan
Ambisi semakin menari
Menipu dengan impian palsu
Hingga cinta terabaikan,
Kasih suci terlupakan
Namun
Ironis!!
Matahari tetap menyinari
Seakan tak pernah letih karena sedih
Bulan pun tak ingin meninggalkan tugasnya
Meski kecewa terus mendera
Sekarang
Kembali terbata mencari cinta
Kembali tertatih menjejak bumi
Begitu sakit, begitu letih
Hingga kering air mata, hingga habis peluh tenaga
Oh Sang Pencipta langit
Lihatlah aku mendekat, tengoklah aku yang tercekat
Aku yang mengawang dengan idealisme yang mengambang
Aku mengeja cinta di jalanMu
Hanya mengeja cinta di dasarMu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kita tak pernah kehilangan cinta sejati kita selama kita tetap meletakkannya di dalam hati kita
BalasHapusnamun sering kita tak bisa melihat di mana cinta sejati itu memandang dan menunggu kita