Tuhan...
Bukan maksudku menghancurkan semuanya
Ketika tatapan matanya menyiratkan sesuatu yang tak mungkin bisa kujangkau ...
Ketika uluran tangannya mengandung maksud yang tak terbaca oleh mata hatiku...
Aku takut akan tipuan dunia ...
Aku begitu takut semua ini hanya menyisakan keegoisan belaka ...
Aku mungkin tak kan merasa seperti ini, jikalau aku tak memalingkan mukaku ...
Tapi, aku terlanjur mengindahkan pandangan hatiku untuknya
Hingga semuanya berubah ...
Hingga semua hanya tentang dia ...
Tak mampu aku merenggut kebahagiaannya demi nafas dan kisahku ...
Semua ini bukan untukku...
Tapi hanya untuknya ...
Aku tak kan mungkin menggadaikan sebagian rasa cintanya untuk cintaku ...
Dia lebih dari seorang malaikat untuknya ...
Aku pikir,
Aku jauh tak lebih baik darinya....
Dan aku hanya menunggu ....
Sampai fajar pagi ini menyibak keheningan sang malam ...
(tulisan jadul bgt : 3 sept '07)
yang terbaik bukanlah orang yang mencintaimu "karena", melainkan orang yang mencintaimu "walaupun"
BalasHapus